Pohon cendana atau Santalum album sudah umum dikenal sebagai
salah satu hasil hutan Indonesia. Daerah penghasil utama di Indonesia adalah
Nusa Tenggara Timur. Tetapi ternyata ada juga Cendana di Aceh. Walau aroma
cendananya tidak terlalu kuat, namun memiliki pasar tersendiri untuk diekspor
ke Cina atau Timur Tengah.
Cendana Aceh masuk dalam kelompok dengan nama pasarannya
sebagai Cendana Jenggi. Berbeda dengan Santalum album (sandalwood), yang sudah
dikenal luas, cendana jenggi bisa dikatakan belum dikenal secara umum. Di Aceh
sendiri, ada anggapan bahwa cendana jenggi ini sama dengan cendana NTT. Tetapi
jelas berbeda. Nama ilmiah untuk cendana Aceh sepertinya termasuk atau dekat
dengan Santalum spicatum, mungkin ada pembaca yang bisa ngasi masukan atau informasi tambahan.
Daerah sebaran alaminya adalah Aceh Besar. Biasa tumbuh di
daerah berbukit, curah hujan sedang, dengan kondisi tanah berbatu dan ditumbuhi
oleh semak ataupun alang-alang.
Sebelum tahun 2004, cendana ini banyak dicari dan
dikumpulkan untuk dikirim ke luar daerah. Namun sejak tahun 2005, pemasarannya
seperti terputus, mungkin karena mulai sulit diperoleh secara alami di hutan
Aceh. Perlu peran pemerintah setempat untuk mengembangkan dan menjadikannya
sebagai alternatif produk andalan khas daerah, khusunya dari sektor kehutanan
Aceh.
0 comments:
Posting Komentar