Rabu, 22 Juli 2009

Bahaya Merkuri Bagi kesehatan dan Lingkungan


Merkuri dan semua senyawa merkuri tergolong sebagai racun berbahaya. Senyawa ini dapat merusak otak dan jantung. Jika tersentuh kulit, dapat menyebabkan alergi. Methyl mercuri dikenal sebagai senyawa paling beracun, dengan kandungan yang kecil saja, dan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan kematian. Merkuri dapat menghambat perkembangan saraf janin, balita dan anak anak sehingga menghambat daya kerja otak, kemampuan bicara, dan motorik. Kenapa posting ini? Karena merkuri mulai banyak digunakan untuk penambangan emas di Gunung Ujeun Aceh Jaya.


Proses kontaminasi merkuri terhadap manusia

Merkuri secara perlahan dapat menguap sehingga menjadi racun yang sangat berbahaya jika terhirup.

Contohnya: kebocoran thermometer pengukur suhu, berarti terdapat racun dalam ruangan tersebut. Tanpa sadar. Pembakaran batu bara, minyak, atau kayu yang tercemar merkuri. Berbeda dengan ruangan terbuka, kandungan merkuri di udara mungkin sangat rendah, namun merkuri akan terendap ke tanah ketika turun hujan, selanjutnya dapat mengalir ke saluran air sehingga meracuni hewan ir ataupun ikan.

Setelah merkuri berada di sungai, danau, dan laut, terjadi proses transformasi merkuri menjadi methyl mercuri. Senyawa ini sangat beracun dan bioakumuatif (dapat terserap dan mengendap dalam struktur biologi). Ikan merupakan hewan air yang dapat memakan methyl merkuri langsung dari air ketika memakan makanannya.

Siklus methyl merkuri sangat kompleks. Ringkasnya seperti pada skema di atas. Methyl merkuri terakumulasi pada level akhir rantai makanan -siapa lagi kalau bukan manusia- sebuah rantai makanan (food chain). Plankton menyerap methyl merkuri, kemudian dimakan ikan, dan seterusnya sampai berada dalam jaringan sel manusia.

Belum diketahui cara yang tepat untuk mengurangi kandungan merkuri dalam ikan waktu proses pembersihan dan pemasakan ikan. Cara yang terbaik adalah; WASPADALAH !

Selama ini ikan dikenal sebagai hewan dengan kandungan merkuri paling tinggi, ternyata ada penemuan baru bahwa kandungan merkuri dalam laba-laba lebih tinggi dari ikan, diikuti oleh belalang. Laba laba / belalang dimakan burung dan ditemukan 12 dari 13 burung yang diteliti mengandung kadar merkuri yang tinggi dalam di darahnya. Bayangkan jika laba laba atau belalang itu dimakan oleh ayam, dana ayam itu anda makan. Syerem

0 comments: