Disela-sela
kesibukan, beberapa kali dijumpai mahasiswa yang akan membuat proposal
penelitian (skirpsi / tesis) atau yang sedang nulis skripsi / tesis. Dan
parahnya lagi, ada mahasiswa yang saat ujian skripsi, tidak tahu terhadap apa
yang ditulisnya.
Memilih judul
penelitian memang gampang-gampang susah, demikian juga nulisnya, yang penting
ada konsistensi pemikiran yang dicurahkan pada skripsi sehingga tidak terputus
ide.
Tips memilih judul
penelitian:
- Jangan muluk-muluk. Artinya, pilih judul yang gampang-gampang saja. Gampang mendapatkan datanya, gampang mengolah datanya. Kalau perlu tidak pakai olah data, tapi pakai content analisys. Tapi ini semua tergantung bakat mahasiswa. Dan yang pasti, biaya skripsinya murah.
- Untuk tahap pertama, jangan menentukan judul baku, tapi tentukan topik yang tersedia dan disukai. Judul akan muncul sendiri berdasarkan ketersediaan data awal, ketersediaan alat analisis, dan dari hasil tukar pikiran dengan orang lain.
- Usahakan topik, kalau bisa judul yang baru, jangan yang itu – itu saja. Banyak mahasiswa S1 atau S2 membuat judul pakai kata-kata ‘Persepsi.....’ atau ‘Analisis...’ karena sudah ada atau banyak contoh bertebaran di skripsi / tesis usang. Dosen pembimbing cendrung suka pada hal-hal yang baru.
- Lihat calon permasalahan yang ada (dari jurnal, koran, dari pengalaman, dari trend isu).
- Kuasai topik yang dipilih, coba buat definisi sendiri terhadap objek pokok dari topik (atau judul).
Intinya:
Tertarik ingin
mendalami topik A ?
Ada apa dengan A?
Apa bisa mengumpulkan data terkait A?
Bagaimana
mengolah data / informasinya? Apa bisa
sendiri ? Apa harus
bayar jasa orang lain?
Baca beberapa
literatur utama. Kuasai, dan coba buat definisi sendiri.
Contoh.
Tertarik atau ingin
mendalami cara menggunakan Geographic Information System (GIS). GIS merupakan
alat dalam melakukan analisis, jadi GIS bukan sebagai objek yang akan diteliti,
tetapi kadang-kadang dimasukkan ke dalam judul.
Ada fenomena di
kecamatan tertentu di Aceh Besar bahwa dulu ( 10 tahun lalu) menurut cerita
penduduk atau pengalaman nyamuk hanya sedikit, udara sejuk. Saat ini nyamuk banyak,
udara sudah kurang sejuk.
Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan wawancara dengan penduduk setempat berdasarkan desain,
data statistik dari puskesmas, dan data-data terkait sesuai tujuan tesis.
Pengolahan data
dengan tools statistik, atau data base excell. Peneliti ingin mendalami penggunaan
GIS, apa hubungan GIS dengan nyamuk? J
Baca beberapa
literture tentang nyamuk, pola sebaran, dan kaitannya dengan suhu udara.
Coba buat beberapa
defini sendiri, misal definisi tentang : Nyamuk yang diteliti adalah ....?
Suhu adalah.....? dan lain-lain.
Dari hasil bacaan,
bisa saja keluar judul rencana skripsi yang kira-kira seperti ini.
“Manfaat GIS dalam pemetaan
sebaran nyamuk di kecamatan A”
“Hubungan perubahan tutupan
hutan dengan populasi nyamuk di kecamatan A dan sekitarnya”
Panduan tambahan dapat dilihat di sini
Panduan tambahan dapat dilihat di sini
1 comments:
thanks buat tips-tipsnya...
Posting Komentar