1 . Sustainability merupakan suatu keharusan.
Tanpa adanya kelestarian, akan masuk pada fase kehancuran, karena tidak
lestari. Namun banyak tantangan untuk mencapainya. Terutama isu pembangunanm
kemiskinan, ketidakadilan, dan nafsu konsumtif, - yang tanpa sadar kita jalani.
2. Kebijakan ‘pertumbuhan ekonomi’ yang
dipakai selama ini telah merubah gaya hidup menjadi konsumtif, dan bahkan over
konsumtif, dan berpadu dalam sebuah konsep modernity.
3. Lebih lanjut, menyebabkan adanya rentang
kesenjangan yang tinggi antar kelompok masyarakat, antar kabupaten, antar
provinsi, bahkan antar negara. Contohnya, kesenjangan pendapatan perkapita
antara negara maju dengan negara berkembang adalah hampir 1 banding 7. Kesenjangan ekonomi yang luar
biasa.
4. Ekonomi dunia belum pada tataran ‘strong,
balanced, sustainable”. Masih ada ketidakadilan antar negara. Penguasaan pengembangan
teknologi melaju pesat di negara maju, itu semua menimbulkan limbah, dan
mengkonsumsi bahan bakar fosil yang besar. Sementara negara berkembang dituntut
dengan berbagai kebijakan dan skenario untuk menahan laju pertumbuhan
ekonominya. Misal mitigasi climate change, dan REDD, sementara negara maju
umumnya menolak (ogah-ogahan) meratifikasi Protokol Kyoto yang masa berlakunya hampir
berakhir. Berarti tidak ada keadilan di level dunia.
Perlu sebuah kebijakan yang
mengimplementasikan Kelestarian yang berkeadilan (Sustainability with equity).
0 comments:
Posting Komentar